- Teori Kependudukan
Teori Tomas Robet Malthus
Kemelaratan di sebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan makanan.
Pertambahan Pertumbuhan Penduduk
= deret ukur (1 - 2 - 4 - 8 - 16 dan seterusnya)
Pertambahan Bahan Makanan
= deret hitung(1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 dan seterusnya) - Kelemahan Teori Thomas Robert Malthus
- Ia tidak yakin akan kemampuan tanah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih cepat
- Adanya kemungkinan kemajuan tingkat hidup manusia karena adanya Industrialisasi,transportasi,dan distribusi yang lebih baik
- Adanya kemungkinan pengurangan kelahiran dengan cara keluarga berencana (family planning) seperti sekarang ini
- Pendekatan Masalah Kependudukan
Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh penafsiran perilaku
Penduduk sebagai untuk melakukan aksi sosial - A. Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
Sensus Penduduk
Registrasi Penduduk
Survei Penduduk - 1. Sensus Penduduk
Kegiatan menghitung jumlah penduduk suatu negara
- Teknikmelaksanakansensuspenduduk :
Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal mereka pada saat sensus
De jure
Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal yang tetap. - Metode Sensus
Pelaksanaan sensus di mana petugas sensus mengirimkan atau mengantar daftar pertanyaan/formulir, kemudian diisi oleh penduduk/kepala keluarga, sesuai pertanyaannya dan kemudian dikembalikan kepada petugas lagi.
Metode Can Vasser
Pelaksanaan sensus dimana petugas sensus sendiri yang mengisi daftar pertanyaan/formulir, sesuai jawaban yang di peroleh dari penduduk atau keluarga- 2. Registrasi Penduduk
Pencatatan setiap peristiwa yang di alami penduduk misalnya kelahiran,kematian,perkawinan,perceraian,pengangkatan anak dan migrasi.
3. Survei Penduduk
Kegiatan mengumpulkan data kependudukan dengan batas-batas yang jelas atau wilayah tertentu dan dapat di lakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu.
Contoh
Survei Sosial Ekonomi Sosial (SUSENAS)
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) - Komposisi Penduduk
Pengelompokkan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Kriteria yang di jadikan pedoman antara lain umur dan jenis kelamin,pekerjaan,tingkat pendidikan,pendapatan,agama dan kepercayaan, maupun ras dan jenis kesukuannya. - Secara Umum 4 macam Komposisi penduduk
Komposisi penduduk berdasarkan unsur biologi
Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri fisik penduduk meliputi menurut umur dan jenis kelamin
2. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Sosial
Pengelompokkan penduduk berdasarkan status sosial meliputi tingkat pendidikan,ras,agama dll. - 3. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Geografi
Pengelompokkan penduduk berdasarkan daerah atau lingkungan tempat tinggal di mana penduduk tersebut menetap.contohnya pengelompokkan penduduk menurut desa-kota ,tingkat RT,RW,Kecamatan, atau komposisi penduduk berdasarkan administrasi tertentu
4. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Ekonomi
Pengelompokkan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. - 1. Komposisi penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin
a. Pengelompokkan Menurut Umur
Pengelompokkan menurut umur penduduk pada umumnya di lakukan menurut selisih umur 1 tahun(0,1,2,3,dst) atau lima tahun
(0-4, 5-9, 10-14, 11-15, dst)
3 golongan utama pengelompokkan penduduk menurut umur
Golongan Muda (0 - 14 tahun)
Golongan Dewasa (15 - 64)
Golongan Tua (64 tahun keatas) - Usia Produktif = Usia seseorang yang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu Golongan Muda (0 - 14 tahun) dan Golongan Dewasa (15 - 64)
- Usia Tidak Produktif = Usia seseorang yang belum atau tidak mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu Golongan Tua (64 tahun keatas)
- Angka Beban Ketergantungan ( Dependency Ratio)
Angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan penduduk yang produktif - b. Pengelempokkan Menurut jenis kelamin ( Sex Ratio )
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan.
- Piramida Penduduk
Bentuk diagram yang menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Piramida Penduduk Ekspansif
Piramida yang menggambarkan keadaan penduduk yang sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Piramida penduduk muda terjadi karena tingkat kelahiran yang tinggi di bandingkan tingkat kematian penduduk dan terjadi di Negara-Negara berkembang seperti Indonesia,India,Brazil,Argentina. - 2. Piramida Statisioner
Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif stabil atau tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang seimbang. Terjadi di negara negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
3. Piramida Penduduk Konstriktif
Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang cenderung mengalami penurunan atau tingkat kelahiran yang lebih rendah di bandingkan dengan tingkat kematian . Terjadi di negara negara Jerman,Belgia dan Swedia. - Pertumbuhan Penduduk
Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
3 Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk termasuk cepat = bila pertumbuhan 2 % lebih dari jumlah penduduk tiap tahun
Pertumbuhan penduduk termasuk sedang = bila pertumbuhan itu antara 1% - 2 %
Pertumbuhan penduduk termasuk lambat = bila pertumbuhan itu antara 1% atau kurang
4 komponen yang mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1. kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Imigrasi(Masuk)
4. Emigrasi (Keluar) - Faktor- faktor
Anti-Natalitas
Faktor - faktor Pro Mortalitas
Pembatasan Umur Menikah
Program Keluarga Berencana
Pembatasan Tunjangan Anak
Anak Merupakan Beban
Kawin Usia Muda
Tingkat Kesehatan
Anggapan banyak anak rezeki
Anak sebagai sandaran hari tua - Faktor - Faktor Pro Natalitas
Faktor- faktor Anti Natalitas
Kawin Usia Muda
Tingkat Kesehatan
Anggapan banyak anak rezeki
Anak sebagai sandaran hari tua
Pembatasan Umur Menikah
Program Keluarga Berencana
Pembatasan Tunjangan Anak
Anak Merupakan Beban - Faktor-faktor Anti Mortalitas
Faktor-faktor ProMortalitas
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
Kurangnya Fasilitas kesehatan yang memadai
Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas
Adanya bencana alam yang memakan korban
Terjadinya peperangan
Fasilitas kesehatan yang memadai
Lingkungan yang bersih dan teratur
Ajaran agama yang melarang bunuh diri
Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi - Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Incrase)
Pertumbuhan Penduduk Total
Selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
T = (L – M)
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total memperhitungkan Migrasi(Imigrasi Dan Emigrasi)
T = (L – M ) + (I – E )
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = jumlah Kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah emigrasi - Rumus Menghitung pertumbuhan Penduduk
Persamaan Seimbang ( The Balance Equation)
Pt = Jumlah Penduduk Total
Po = Jumlah penduduk pada tahun Tertentu
B = Jumlah anak yang lahir hidup
D = Jumlah anak yang lahir mati
Mi = Jumlah Imigran
Mo = Jumlah Emigran
Pt = Po + (B – D) + (Mi – Mo) - Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate/CBR)
b. Angka Kelahiran Umum
( General Fertility Rate/GFR )
Perbandingan antara jumlah kelahiran selama satu tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tiap 1000 penduduk
B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P = Population jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta(umumnya 1000)
Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berumur 15 - 44 tahun atau 15 – 49 tahun
B = Jumlah Kelahiran dalam 1 tahun
Pf 15-44 / Pf 15-49 = Jumlah penduduk wanita berumur 15-44 atau 15-49 tahun pada pertengahan tahun
K = Konstanta (Umumnya 1000)
atau
CBR =
x 1000 - C. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur ( Age Specific Fertility Rate/ASFR)
Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu
X = umur wanita dalam kelompok tertentu, biasanya dengan interval 5 tahun(15-19,20-24,45-49)
Bx = Jumlah kelahiran dalam kelompok x
Px = banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K = konstanta (umumnya 1000) - d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
e. Angka kematian menurut kelompok umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
Perbandingan antara jumlah penduduk yang meninggal selama 1 tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Dx = Jumlah kematian pada tahun x
Px = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = konstanta (Umumnya 1000)
Jumlah kematian tiap 1000 penduduk pada kelompok umur tertentu
X = kelompok umur tertentu dengan interval 5 tahun (0-4,5-9,10-14,...)
Dx = Jumlah kematian kelompok umur x
Px = Jumlah penduduk kelompok umur x
K = konstanta (umumnya 1000) - f. Angka kematian bayi( Infant Mortality Rate/IMR)
Perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x .
Do = Jumlah Kematian Bayi selama tahun x
B = Jumlah Kelahiran Hidup Salama tahun x
K = konstanta (umumnya 1000) - g. Angka Migrasi Masuk(In Migration/Mi)
H. Angka Migrasi Keluar (Out Migration/Mo)
Jumlah penduduk pendatang (imigran) tiap 1000 penduduk tempat tujuan selama 1 tahun
Mi = Angka Migrasi Masuk
I = Jumlah Migrasi Masuk
P = Jumlah penduduk daerah tujuan
K = Konstanta(umumnya 1000)
Jumlah penduduk keluar dari daerah tempat tinggalnya(emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun
Mo = Angka Migrasi Keluar
O = Jumlah Migrasi Keluar
P = Jumlah penduduk daerah Asal
K = Konstanta(umumnya 1000) - i.Angka Migrasi netto(Net Migration/Mn)
Selisih antara jumlah migrasi masuk dan jumlah migrasi keluar tiap 1000 penduduk dalam 1 tahun
Mn = Angka Migrasi Netto
Mi = Jumlah Migrati Masuk
Mo = Jumlah Migrasi keluar
P = Jumlah Penduduk
K = Konstanta ( Umumnya 1000 ) - j. Proyeksi Penduduk
Menghitung jumlah penduduk di masa yang akan datang
Pt = Jumlah penduduk pada tahun akhir
Po = Jumlah penduduk pada tahun Awal
r = Laju pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
t = Jangka tahun (Umumnya 10) - k. Laju pertumbuhan Penduduk
Angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umunya 10 ahun
Cara dalam penghitungan Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan penduduk geometris
Laju Pertumbuhan penduduk eksponensial - 1. Laju Pertumbuhan penduduk geometris
Pertumbuhan penduduk secara bertahap. Laju pertumbuhan penduduk ini hanya memperhitungkan pertumbuhan penduduk pada akhir tahun dari satu periode. Pertumbuhan penduduk geometris di sebut juga pertumbuhan berganda
Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
Po = Jumlah penduduk awal tahun
r = Laju pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun ) - 2. Laju Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus menerus (continue)
Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
Po = Jumlah penduduk awal tahun
e = angka eksponensial (2,718282)
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun ) - L. Persebaran Dan Kepadatan Kepadatan Penduduk
Persebaran atau distribusi Penduduk adalah Bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak
Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah.
Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
2.Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3.Faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan daerah terbelakang. - Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2
2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata pendudukpetani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus : - Kepadatan Penduduk berdasarkan Sensus Penduduk 2010
- Pertumbuhan Penduduk Dunia
Lihat
World Population Data Sheet (WPDS) Tahun 2010 - Pertumbuhan Penduduk Dunia
- Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Lihat
Data Badan Pusat Statistik (DBPS)2010 - Sensus Penduduk Tahun 2010
- Sensus Penduduk Tahun 2010
- Kebijakan kependudukan di Indonesia
3 Aspek kebijakan Kependudukan di Indonesia
Kuantitas Penduduk
a. Keluarga Berencana ( KB )
Kualitas Penduduk
a. Pendidikan
b. Kesehatan
Redistribusi penduduk - 1. Kuantitas Penduduk
- Program KB ( Keluarga Berencana )
Menurunkan laju pertumbuhan penduduk
Memperbaiki kesehatan ibu dan anak
Mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, baik dalam pemberian makan, kesehatan,maupun pendidikan
Memperbanyak kesempatan atau waktu, khususnya bagi wanita untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lain - 2. Kualitas Penduduk
Pendidikan
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia
Biaya pendidikan mahal
Tingkat pendapatan penduduk rendah
Kesadaran masyarakat tentang pendidikan terutama di daerah pedesaan masih rendah
Jumlah fasilitas pendidikan masih sedikit - Upaya-upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun
Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi tetapi kurang mampu
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasana pendidikan
Menggalakan program kelompok belajar (kejar) paket A dan paket B
Meningkatkan Kualitas Guru - 2. Kesehatan
Indikator Kualitas Kesehatan masyarakat
Angka kematian bayi(Infant expentancy rate)
Menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia sebelum mencapai usia 1 tahun tiap 1.000 bayi yang lahir hidup
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas maksimal usia seseorang yang dapat di capai sejak lahir sampai meninggal dunia - Upaya Untuk meningkatkan kualitas kesehatan
Meningkatkan kualitas gizi keluarga
Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Menyediakan prasana kesehatan
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
Melaksanakan imunisasi secara gratis - 3. Redistribusi Penduduk
Suatu upaya untuk pemerataan jumlah penduduk dalam suatu wilayah atau negara
Tujuan Transmigrasi
Pemerataan penyebaran penduduk dan pembangunan ke seluruh wilayah
Peningkatan kesejateraan, khususnya bagi para transmigran
Peningkatan produksi dalam mengolah sumber daya alam yang tersedia di daerah baru
Pengurangan kemiskinan dan pengangguran di daerah asal
Peningkatan pertahanan dan keamanan nasional - Berdasarkan Penyelenggaraannya transmigrasi di bedakan menjadi 5
Transmigrasi Umum adalah Transmigrasi yang di selenggarakan dan di biayai oleh pemerintah
Transmigrasi Spontan (Swakarya) adalah Transmigrasi yang dilakukan atas biaya sendiri
Transmigrasi Bedol Desa adalah Transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat desa beserta perangkat desanya
Transmigrasi sektoral adalah Transmigrasi yang diselenggarakan antardepartemen
Transmigrasi lokal adalah Bentuk transmigrasi yang perpindahannya masih dala satu wilayah yang sempit, misalnya dalam lingkup Provinsi - 3 daerah tujuan transmigrasi di Indonesia
Wilayah I :
Nangroe Aceh Darussalam,Riau,jambi,Sumatra Barat,Sumatra Selatan dan Bengkulu
Wilayah II :
Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan
Wilayah III :
Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan dan Papua
Antroposfer Simpulan
Subscribe to:
Posts (Atom)