Wednesday, May 11, 2011

Antroposfer simpulan

  1. Teori Kependudukan
    Teori Tomas Robet Malthus
    Kemelaratan di sebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan makanan.
    Pertambahan Pertumbuhan Penduduk
    = deret ukur (1 - 2 - 4 - 8 - 16 dan seterusnya)
    Pertambahan Bahan Makanan
    = deret hitung(1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 dan seterusnya)
  2. Kelemahan Teori Thomas Robert Malthus
    • Ia tidak yakin akan kemampuan tanah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih cepat
    • Adanya kemungkinan kemajuan tingkat hidup manusia karena adanya Industrialisasi,transportasi,dan distribusi yang lebih baik
    • Adanya kemungkinan pengurangan kelahiran dengan cara keluarga berencana (family planning) seperti sekarang ini
  3. Pendekatan Masalah Kependudukan
    Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
    Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh penafsiran perilaku
    Penduduk sebagai untuk melakukan aksi sosial
  4. A. Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
    Sensus Penduduk
    Registrasi Penduduk
    Survei Penduduk
  5. 1. Sensus Penduduk
    Kegiatan menghitung jumlah penduduk suatu negara
    • Teknikmelaksanakansensuspenduduk :
    De facto
    Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal mereka pada saat sensus
    De jure
    Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal yang tetap.
    • Metode Sensus
    Metode House Holder
    Pelaksanaan sensus di mana petugas sensus mengirimkan atau mengantar daftar pertanyaan/formulir, kemudian diisi oleh penduduk/kepala keluarga, sesuai pertanyaannya dan kemudian dikembalikan kepada petugas lagi.
    Metode Can Vasser
    Pelaksanaan sensus dimana petugas sensus sendiri yang mengisi daftar pertanyaan/formulir, sesuai jawaban yang di peroleh dari penduduk atau keluarga
  6. 2. Registrasi Penduduk
    Pencatatan setiap peristiwa yang di alami penduduk misalnya kelahiran,kematian,perkawinan,perceraian,pengangkatan anak dan migrasi.
    3. Survei Penduduk
    Kegiatan mengumpulkan data kependudukan dengan batas-batas yang jelas atau wilayah tertentu dan dapat di lakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu.
    Contoh
    Survei Sosial Ekonomi Sosial (SUSENAS)
    Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
  7. Komposisi Penduduk
    Pengelompokkan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Kriteria yang di jadikan pedoman antara lain umur dan jenis kelamin,pekerjaan,tingkat pendidikan,pendapatan,agama dan kepercayaan, maupun ras dan jenis kesukuannya.
  8. Secara Umum 4 macam Komposisi penduduk
    Komposisi penduduk berdasarkan unsur biologi
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri fisik penduduk meliputi menurut umur dan jenis kelamin
    2. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Sosial
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan status sosial meliputi tingkat pendidikan,ras,agama dll.
  9. 3. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Geografi
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan daerah atau lingkungan tempat tinggal di mana penduduk tersebut menetap.contohnya pengelompokkan penduduk menurut desa-kota ,tingkat RT,RW,Kecamatan, atau komposisi penduduk berdasarkan administrasi tertentu
    4. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Ekonomi
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
  10. 1. Komposisi penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin
    a. Pengelompokkan Menurut Umur
    Pengelompokkan menurut umur penduduk pada umumnya di lakukan menurut selisih umur 1 tahun(0,1,2,3,dst) atau lima tahun
    (0-4, 5-9, 10-14, 11-15, dst)
    3 golongan utama pengelompokkan penduduk menurut umur
    Golongan Muda (0 - 14 tahun)
    Golongan Dewasa (15 - 64)
    Golongan Tua (64 tahun keatas)
    • Usia Produktif = Usia seseorang yang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu Golongan Muda (0 - 14 tahun) dan Golongan Dewasa (15 - 64)
    • Usia Tidak Produktif = Usia seseorang yang belum atau tidak mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu Golongan Tua (64 tahun keatas)
  11. Angka Beban Ketergantungan ( Dependency Ratio)
    Angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan penduduk yang produktif
  12. b. Pengelempokkan Menurut jenis kelamin ( Sex Ratio )
    Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan.
     
  13. Piramida Penduduk
    Bentuk diagram yang menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
    Piramida Penduduk Ekspansif
    Piramida yang menggambarkan keadaan penduduk yang sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Piramida penduduk muda terjadi karena tingkat kelahiran yang tinggi di bandingkan tingkat kematian penduduk dan terjadi di Negara-Negara berkembang seperti Indonesia,India,Brazil,Argentina.
  14. 2. Piramida Statisioner
    Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif stabil atau tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang seimbang. Terjadi di negara negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
    3. Piramida Penduduk Konstriktif
    Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang cenderung mengalami penurunan atau tingkat kelahiran yang lebih rendah di bandingkan dengan tingkat kematian . Terjadi di negara negara Jerman,Belgia dan Swedia.
  15. Pertumbuhan Penduduk
    Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
    3 Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk
    Pertumbuhan penduduk termasuk cepat = bila pertumbuhan 2 % lebih dari jumlah penduduk tiap tahun
    Pertumbuhan penduduk termasuk sedang = bila pertumbuhan itu antara 1% - 2 %
    Pertumbuhan penduduk termasuk lambat = bila pertumbuhan itu antara 1% atau kurang
    4 komponen yang mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
    1. kelahiran (Natalitas)
    2. Kematian (Mortalitas)
    3. Imigrasi(Masuk)
    4. Emigrasi (Keluar)
  16. Faktor- faktor
    Anti-Natalitas
    Faktor - faktor Pro Mortalitas
    Pembatasan Umur Menikah
    Program Keluarga Berencana
    Pembatasan Tunjangan Anak
    Anak Merupakan Beban
    Kawin Usia Muda
    Tingkat Kesehatan
    Anggapan banyak anak rezeki
    Anak sebagai sandaran hari tua
  17. Faktor - Faktor Pro Natalitas
    Faktor- faktor Anti Natalitas
    Kawin Usia Muda
    Tingkat Kesehatan
    Anggapan banyak anak rezeki
    Anak sebagai sandaran hari tua
    Pembatasan Umur Menikah
    Program Keluarga Berencana
    Pembatasan Tunjangan Anak
    Anak Merupakan Beban
  18. Faktor-faktor Anti Mortalitas
    Faktor-faktor ProMortalitas
    Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
    Kurangnya Fasilitas kesehatan yang memadai
    Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas
    Adanya bencana alam yang memakan korban
    Terjadinya peperangan
    Fasilitas kesehatan yang memadai
    Lingkungan yang bersih dan teratur
    Ajaran agama yang melarang bunuh diri
    Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
  19. Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Incrase)
    Pertumbuhan Penduduk Total
    Selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
    T = (L – M)
    T = Pertumbuhan Penduduk
    L = Jumlah Kelahiran
    M = Jumlah Kematian
    Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total memperhitungkan Migrasi(Imigrasi Dan Emigrasi)
    T = (L – M ) + (I – E )
    T = Pertumbuhan Penduduk
    L = Jumlah Kelahiran
    M = jumlah Kematian
    I = Jumlah Imigrasi
    E = Jumlah emigrasi
  20. Rumus Menghitung pertumbuhan Penduduk
    Persamaan Seimbang ( The Balance Equation)
    Pt = Jumlah Penduduk Total
    Po = Jumlah penduduk pada tahun Tertentu
    B = Jumlah anak yang lahir hidup
    D = Jumlah anak yang lahir mati
    Mi = Jumlah Imigran
    Mo = Jumlah Emigran
    Pt = Po + (B – D) + (Mi – Mo)
  21. Angka Kelahiran Kasar
    (Crude Birth Rate/CBR)
    b. Angka Kelahiran Umum
    ( General Fertility Rate/GFR )
    Perbandingan antara jumlah kelahiran selama satu tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tiap 1000 penduduk
    B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun
    P = Population jumlah penduduk pada pertengahan tahun
    K = Konstanta(umumnya 1000)
    Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berumur 15 - 44 tahun atau 15 – 49 tahun
    B = Jumlah Kelahiran dalam 1 tahun
    Pf 15-44 / Pf 15-49 = Jumlah penduduk wanita berumur 15-44 atau 15-49 tahun pada pertengahan tahun
    K = Konstanta (Umumnya 1000)
    atau
    CBR =
    x 1000
  22. C. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur ( Age Specific Fertility Rate/ASFR)
    Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu
    X = umur wanita dalam kelompok tertentu, biasanya dengan interval 5 tahun(15-19,20-24,45-49)
    Bx = Jumlah kelahiran dalam kelompok x
    Px = banyaknya wanita dalam kelompok umur x
    K = konstanta (umumnya 1000)
  23. d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
    e. Angka kematian menurut kelompok umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
    Perbandingan antara jumlah penduduk yang meninggal selama 1 tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
    Dx = Jumlah kematian pada tahun x
    Px = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
    K = konstanta (Umumnya 1000)
    Jumlah kematian tiap 1000 penduduk pada kelompok umur tertentu
    X = kelompok umur tertentu dengan interval 5 tahun (0-4,5-9,10-14,...)
    Dx = Jumlah kematian kelompok umur x
    Px = Jumlah penduduk kelompok umur x
    K = konstanta (umumnya 1000)
  24. f. Angka kematian bayi( Infant Mortality Rate/IMR)
    Perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x .
    Do = Jumlah Kematian Bayi selama tahun x
    B = Jumlah Kelahiran Hidup Salama tahun x
    K = konstanta (umumnya 1000)
  25. g. Angka Migrasi Masuk(In Migration/Mi)
    H. Angka Migrasi Keluar (Out Migration/Mo)
    Jumlah penduduk pendatang (imigran) tiap 1000 penduduk tempat tujuan selama 1 tahun
    Mi = Angka Migrasi Masuk
    I = Jumlah Migrasi Masuk
    P = Jumlah penduduk daerah tujuan
    K = Konstanta(umumnya 1000)
    Jumlah penduduk keluar dari daerah tempat tinggalnya(emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun
    Mo = Angka Migrasi Keluar
    O = Jumlah Migrasi Keluar
    P = Jumlah penduduk daerah Asal
    K = Konstanta(umumnya 1000)
  26. i.Angka Migrasi netto(Net Migration/Mn)
    Selisih antara jumlah migrasi masuk dan jumlah migrasi keluar tiap 1000 penduduk dalam 1 tahun
    Mn = Angka Migrasi Netto
    Mi = Jumlah Migrati Masuk
    Mo = Jumlah Migrasi keluar
    P = Jumlah Penduduk
    K = Konstanta ( Umumnya 1000 )
  27. j. Proyeksi Penduduk
    Menghitung jumlah penduduk di masa yang akan datang
    Pt = Jumlah penduduk pada tahun akhir
    Po = Jumlah penduduk pada tahun Awal
    r = Laju pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
    t = Jangka tahun (Umumnya 10)
  28. k. Laju pertumbuhan Penduduk
    Angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umunya 10 ahun
    Cara dalam penghitungan Laju Pertumbuhan Penduduk
    Laju Pertumbuhan penduduk geometris
    Laju Pertumbuhan penduduk eksponensial
  29. 1. Laju Pertumbuhan penduduk geometris
    Pertumbuhan penduduk secara bertahap. Laju pertumbuhan penduduk ini hanya memperhitungkan pertumbuhan penduduk pada akhir tahun dari satu periode. Pertumbuhan penduduk geometris di sebut juga pertumbuhan berganda
    Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
    Po = Jumlah penduduk awal tahun
    r = Laju pertumbuhan penduduk
    t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun )
  30. 2. Laju Pertumbuhan Eksponensial
    Pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus menerus (continue)
    Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
    Po = Jumlah penduduk awal tahun
    e = angka eksponensial (2,718282)
    r = tingkat pertumbuhan penduduk
    t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun )
  31. L. Persebaran Dan Kepadatan Kepadatan Penduduk
    Persebaran atau distribusi Penduduk adalah Bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak
    Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah.
    Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
    1. Faktor fisiografis
    Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
    relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
    2.Faktor biologis
    Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
    disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
    3.Faktor kebudayaan dan teknologi
    Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
    keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
    dibandingkan dengan daerah terbelakang.
  32. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
    Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2
    2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata pendudukpetani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :
  33. Kepadatan Penduduk berdasarkan Sensus Penduduk 2010
  34. Pertumbuhan Penduduk Dunia
    Lihat
    World Population Data Sheet (WPDS) Tahun 2010
  35. Pertumbuhan Penduduk Dunia
  36. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
    Lihat
    Data Badan Pusat Statistik (DBPS)2010
  37. Sensus Penduduk Tahun 2010
  38. Sensus Penduduk Tahun 2010
  39. Kebijakan kependudukan di Indonesia
    3 Aspek kebijakan Kependudukan di Indonesia
    Kuantitas Penduduk
    a. Keluarga Berencana ( KB )
    Kualitas Penduduk
    a. Pendidikan
    b. Kesehatan
    Redistribusi penduduk
  40. 1. Kuantitas Penduduk
    • Program KB ( Keluarga Berencana )
    Tujuan KB :
    Menurunkan laju pertumbuhan penduduk
    Memperbaiki kesehatan ibu dan anak
    Mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, baik dalam pemberian makan, kesehatan,maupun pendidikan
    Memperbanyak kesempatan atau waktu, khususnya bagi wanita untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lain
  41. 2. Kualitas Penduduk
    Pendidikan
    Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia
    Biaya pendidikan mahal
    Tingkat pendapatan penduduk rendah
    Kesadaran masyarakat tentang pendidikan terutama di daerah pedesaan masih rendah
    Jumlah fasilitas pendidikan masih sedikit
  42. Upaya-upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
    Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun
    Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi tetapi kurang mampu
    Meningkatkan pembangunan sarana dan prasana pendidikan
    Menggalakan program kelompok belajar (kejar) paket A dan paket B
    Meningkatkan Kualitas Guru
  43. 2. Kesehatan
    Indikator Kualitas Kesehatan masyarakat
    Angka kematian bayi(Infant expentancy rate)
    Menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia sebelum mencapai usia 1 tahun tiap 1.000 bayi yang lahir hidup
    Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas maksimal usia seseorang yang dapat di capai sejak lahir sampai meninggal dunia
  44. Upaya Untuk meningkatkan kualitas kesehatan
    Meningkatkan kualitas gizi keluarga
    Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis
    Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
    Menyediakan prasana kesehatan
    Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
    Melaksanakan imunisasi secara gratis
  45. 3. Redistribusi Penduduk
    Suatu upaya untuk pemerataan jumlah penduduk dalam suatu wilayah atau negara
    Tujuan Transmigrasi
    Pemerataan penyebaran penduduk dan pembangunan ke seluruh wilayah
    Peningkatan kesejateraan, khususnya bagi para transmigran
    Peningkatan produksi dalam mengolah sumber daya alam yang tersedia di daerah baru
    Pengurangan kemiskinan dan pengangguran di daerah asal
    Peningkatan pertahanan dan keamanan nasional
  46. Berdasarkan Penyelenggaraannya transmigrasi di bedakan menjadi 5
    Transmigrasi Umum adalah Transmigrasi yang di selenggarakan dan di biayai oleh pemerintah
    Transmigrasi Spontan (Swakarya) adalah Transmigrasi yang dilakukan atas biaya sendiri
    Transmigrasi Bedol Desa adalah Transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat desa beserta perangkat desanya
    Transmigrasi sektoral adalah Transmigrasi yang diselenggarakan antardepartemen
    Transmigrasi lokal adalah Bentuk transmigrasi yang perpindahannya masih dala satu wilayah yang sempit, misalnya dalam lingkup Provinsi
  47. 3 daerah tujuan transmigrasi di Indonesia
    Wilayah I :
    Nangroe Aceh Darussalam,Riau,jambi,Sumatra Barat,Sumatra Selatan dan Bengkulu
    Wilayah II :
    Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan
    Wilayah III :
    Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan dan Papua

No comments:

Post a Comment