Friday, May 27, 2011

SDM, Potensi Manusia dan sensus Penduduk

SUMBER DAYA MANUSIA
SDM seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya

POTENSI MANUSIA
Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :
1.Kualitas Manusia
2.Kuantitas Manusia
Kualitas manusia dapat dilihat dari :
1.Tingkat dan jenis pendidikan
2.Kesehatan
3.Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :
1.Sensus penduduk
2.Registrasi penduduk
3.Survey

SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara.

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu

PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN PENGUMPULAN DATA LAIN
1.Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus
2.Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3.Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu
4.Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan
5.Penerbitan hasil sensus

Upaya Pada antroposfer

Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kepadatan penduduk adalah program trnsmigrasi. Program utama transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari yang padat ke daerah yang masih jarang Penduduknya. Adapun masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia secara umum dikemukakan sebagai berikut :
1) Jumlah penduduk yang sangat besar
2) Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3) Angka kematian yang tinggi
4) Struktur usia muda cukup tinggi
5) Angka ketergantungan tinggi
6) Nilai sex ratio lebih dari 100
7) Angka harapan hidup rendah
8) Arus migrasi desa-kota cukup bersar

Pembagian nya


Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi Penduduk adalah struktur penduduk yang berdasarkan atribut tertentu. Atribut dalam komponen [enduduk meliputi aspek geografis, biologis dan sosial. Atribut tersebut dapat di kelaskan sebagai berikut.
1        Komposisi penduduk geografis, berdasarkan pemilihan karakteristik lokasi , seperti penduduk pedesaan dan perkotaan.
2        Komposisi Penduduk Biologis, berdasarkan jenis kelamin dan usia.
3        Komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan identitas sosial, seperti status kawin (marital), tingkat pendidikan, dan mata pencaharian

Contoh Soal Bab Antroposfer

Contoh soal :
Kecamatan Banjasari pada tahun 1995 memiliki jumlah penduduk 39.500 jiwa, yang terdiri atas 0-14 sebesar 6.500 jiwa, usia 65 ke atas 4.500 jiwa, dan sisanya penduduk berusia 15-64 tahun. Hitunglah angka dependecy ratio dari data penduduk tersebut?
Diketahui :
-          Jumlah Penduduk keseluruhan  : 29.500 jiwa
-          Jumlah Penduduk non produktif :
0-14 tahun       : 6.500 jiwa
            >65 tahun        : 5.500 Jiwa+
                                      11.000 jiwa
  Ditanyakan : Dependecy Ratio?
Jawab :
Jumlah penduduk produktif : 29.500-11.000= 18.500 jiwa
Dependecy ratio = 11.000  x 100 = 56,9= 60
                              18.500

Geografi Antroposfer

A.      Pengertian Antroposfer
Antroposfer berasal dari kata antro yang berarti manusia dan spehere berarti lapisan. Jadi, antroposfer adalah kajian kependudukan dalam konteks keruangan. Sumber daya manusia adalah segala potensi dan kemampuan yang ada dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan kelangsungan hidup manusia.
Berbicara tentang manusia, sudah pasti membahas penduduk dengan aspek-aspeknya. Penduduk adalang orang, baik sebagai perseorangan (individu) maupun sebagai kelompok yang bertempat tinggal dan menetap di suatu wilayah. Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara. Syarat suatu negara adalah salah satunya adalah penduduk. Penduduk Indonesia adalah semua individu yang bertempat tinggal di wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemabahasan penduduk tidak terlepas dari segi kualitas (mutu) penduduk kuantitas (jumlah) penduduk. Masalah masalah kependudukan dari segi kualitas dan kuantitas, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, harus mendapatkan perhatian yang lebih. Secara kualitas, sumber daya manusia dibandingkan dengan negara-negara lain di sunia masih relatif rendah.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh United Nation Development Program (UNDP) tahun 2004,kualitas sumber daya manusia Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Prioritas utama pemerintah Indonesia dalam menanggulangi masalh kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah perbaikan dalam dunia pendidikan, peningkatan fasilitas kesehatan dan peningkatan tingkat pendapatan penduduk.
Secara kuantitas, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia, setelah Republik Rakyat China (RRC), India dan Amerika Serikat. Banayaknya jumlah Indonesia sebenarnya dapat menjadi modal utama bagi tenaga pembangunan. Akan tetapi, permasalahan yang muncul sekarang ini adalah tingginya pengangguran. Pengangguran merupakan akibat dari kualitas sumber daya manusia yang rendah. Rendahnya kualitas sumber daya mengakibatkan kalah bersaingdengan negara lain. Selain itu, banyaknya pengangguran di Indonesia terjadi karena keterbatasan lapangan pekerjaan.
Selain pengangguran, masalah kuantitas penduduk Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Sebagian besar penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Padahal, luas Pulau Jawa hanya sekitar 7% dari luas kseluruhan Indonesia. Padatnya penduduk di Pulau Jawa mengakibatkan masalah-masalah lain, seperti munculnya daerah-daerah permukiman kumuh (slum area) di kota-kota besar, seperti  Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kepadatan penduduk adalah program trnsmigrasi. Program utama transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari yang padat ke daerah yang masih jarang Penduduknya. Adapun masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia secara umum dikemukakan sebagai berikut :
1)      Jumlah penduduk yang sangat besar
2)      Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3)      Angka kematian yang tinggi
4)      Struktur usia muda cukup tinggi
5)      Angka ketergantungan tinggi
6)      Nilai sex ratio lebih dari 100
7)      Angka harapan hidup rendah
8)      Arus migrasi desa-kota cukup bersar



B.      Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi Penduduk adalah struktur penduduk yang berdasarkan atribut tertentu. Atribut dalam komponen [enduduk meliputi aspek geografis, biologis dan sosial. Atribut tersebut dapat di kelaskan sebagai berikut.
1        Komposisi penduduk geografis, berdasarkan pemilihan karakteristik lokasi , seperti penduduk pedesaan dan perkotaan.
2        Komposisi Penduduk Biologis, berdasarkan jenis kelamin dan usia.
3        Komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan identitas sosial, seperti status kawin (marital), tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.
Membagi penduduk atas kelompok –kelompok tertentu merupakan salah satu bentuk inventarisasi data kependudukan. Melalui komposisi penduduk, dapat dilihat susunan penduduk berdasarkan karakteristik yang relatif seragam.
            Adapun contoh yang paling sering ditemukan adalah komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin merupakan faktor penting dalam demografi (kajian mengenai aspek kependudukan dalam suatu wilayah).
            Hampir semua pembahasan masalah kependudukan, selalu melibatkan komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Informasi ini memang sangat penting , misalnya ketika pemerintah mencanangkan program pendidikan dasar sembilan tahun, diperlukan data yang akurat mengenai data penduduk usia sekolah. Data tersebut bdiperoleh berdasarkan data komposisi penduduk pada suatu wilayah.
            Komposisi penduduk menurut usia, dapat dikemas dalam umur tunggal (0,1,2,3,4 dan seterusnya) dan dapat pula menggunakan interval tertentu (0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-14, dan seterusnya). Struktur penduduk Indonesia berdasarkan usia dan jenis kelamin.
            Suatu negara dikategorikan berstuktur usia muda, apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tqhun ke bawah lebih besar komposisinya jika dibandingkan dengan kelompok usia tua dengan nilai komposisi 35%. Negara-negara berkembang, seperti Indonesia, India, Myanmar, Laos dan Vietnam umumnya memiliki komposisi struktur penduduk usia muda yang jauh lebih dominan.
            Untuk memudahkan pengelompokan usia, komposisi penduduk menurut usia masih dapat dibedakan lagi menjadi usia produktif dan non produktif. Usia produktif adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun, sedangkan usia non produktif adalah penduduk yang berusia 0-14 dan 65 ke atas.
            Dari data komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin, dapat din=buat analisi yang lebih jauh, misalnya perbandingan penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Perbandingan usia menurut jenis kelamin, biasanya di formulasikan dalam hitungan sex ratio. Sex ratio dapat dicari dengan menggunakan formula sederhana sebagai berikut.

Sex Ratio=Jumlah penduduk laki-laki            x 100
                 Jumlah penduduk perempuan
             
            Apabila anda menemukan sex ratio perhitungan di suatu wilayah=95, artinya di wilayah tersebut terdapat 95 laki-laki diantara 100 perempuan.
            Selain berdasarkan jenis kelamin, perbandinagn penduduk dapat dianalisi berdasarkan kelompok usia. Perbandingan penduduk menurut usia, diformulasikan berdasarkan angka ketergantungan (dependency ratio). Dependency ratio dapat dicari dengan menggunakan formula sebagai berikut.

Despency Ratio = Jumlah penduduk usia non produktif  x100
                          Jumlah penduduk usia produktif

Uraian Antroposfer

Kehidupan manusia dan segala aktifitasnya dipermukaan Bumi dipelajari dalam antroposfer.Manusia merupakan makhluk di Bumi yang sangat dinamis dan cepat mengalami perubahan.Untuk mengetahui perubahan tersebut di perlukan berbagai data yang terkait dengan kependudukan. Yaitu sensus,survei,dan regrestasi penduduk .Data yang menyangkut  penduduk dengan berbagai karakteristiknya merupakan salah satu data pokok yang amat diperlukan  untuk perencanaan pembangunan disegala bidang.
    Hakekatnya Manusia harus tahu betul dalam mengurus diri dan orang lain dalam hal manusia sebagai mahluk sosial. Geografi menggambarkan itu semua sebagai informasi diri manusia dengan manusia lain. Dalam kaitan ini siswa diajak mengenal dan mengetahui bagaimana penduduk perlu di data sebagai informasi pertumbuhan dan perkembangannya. Siswa perlu menganalisa data sederhana dalam mengolah data penduduk baik tingkat kelahiran, kematian, atau perpindahan penduduk. Selain itu kualitas pendudukpun siswa perlu mengetahui dan memahami baik aspek pendapatan, pendidikannya dan kesehatan.
    Disisi lain perkembangan penduduk, siswa diajak mengetahui jumlah penduduk yang berpengaruh pada tingkat kepadatan pada suatu wilayah dengan faktor perbandingan jumlah penduduk denganluas suatu wilayah. Disini siswa diajak membandingkan daerah-daerah di wilayah indonesia.

Gambar-Gambar Antroposfer




Rumpun Antroposfer

Pengertian rumpun adalah kelompok asal manusia, ras dan bahasa suatu masyarakat yang berkembang menjadi berbagai
kelompok lain, misalnya rumpun Austronesia dan rumpun Papua.
Beberapa rumpun yang ada di Indonesia:
  1. Rumpun Austronesia.
  2. Rumpun Papua.
Puak adalah turunan langsung dari kelompok asal (manusia, ras, dan bahasa) misalnya puak Melayu.
Kelompok Masyarakat adalah adalah suku bangsa yang berasal dari puak yang sama, misalnya kelompok masyarakat Batak Gayo.
Beberapa kelompok masyarakat pendatang yang ada di Indonesia:
  1. Kelompok masyarakat keturunan China (Rumpun Sino – Tibetan).
  2. Kelompok masyarakat keturunan Arab (Rumpun Hamit – Semit).
  3. Kelompok masyarakat keturunan India Utara (Indo Pakistani).
  4. Kelompok masyarakat keturunan India Selatan (Rumpun Dravida)
  5. Kelompok masyarakat Eurasia (Rumpun Indo Germany)

Pengertian Antroposfer

Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral di antara sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yangdiperoleh.
Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

Wednesday, May 11, 2011

Antroposfer simpulan

  1. Teori Kependudukan
    Teori Tomas Robet Malthus
    Kemelaratan di sebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan makanan.
    Pertambahan Pertumbuhan Penduduk
    = deret ukur (1 - 2 - 4 - 8 - 16 dan seterusnya)
    Pertambahan Bahan Makanan
    = deret hitung(1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 dan seterusnya)
  2. Kelemahan Teori Thomas Robert Malthus
    • Ia tidak yakin akan kemampuan tanah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih cepat
    • Adanya kemungkinan kemajuan tingkat hidup manusia karena adanya Industrialisasi,transportasi,dan distribusi yang lebih baik
    • Adanya kemungkinan pengurangan kelahiran dengan cara keluarga berencana (family planning) seperti sekarang ini
  3. Pendekatan Masalah Kependudukan
    Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
    Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh penafsiran perilaku
    Penduduk sebagai untuk melakukan aksi sosial
  4. A. Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
    Sensus Penduduk
    Registrasi Penduduk
    Survei Penduduk
  5. 1. Sensus Penduduk
    Kegiatan menghitung jumlah penduduk suatu negara
    • Teknikmelaksanakansensuspenduduk :
    De facto
    Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal mereka pada saat sensus
    De jure
    Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal yang tetap.
    • Metode Sensus
    Metode House Holder
    Pelaksanaan sensus di mana petugas sensus mengirimkan atau mengantar daftar pertanyaan/formulir, kemudian diisi oleh penduduk/kepala keluarga, sesuai pertanyaannya dan kemudian dikembalikan kepada petugas lagi.
    Metode Can Vasser
    Pelaksanaan sensus dimana petugas sensus sendiri yang mengisi daftar pertanyaan/formulir, sesuai jawaban yang di peroleh dari penduduk atau keluarga
  6. 2. Registrasi Penduduk
    Pencatatan setiap peristiwa yang di alami penduduk misalnya kelahiran,kematian,perkawinan,perceraian,pengangkatan anak dan migrasi.
    3. Survei Penduduk
    Kegiatan mengumpulkan data kependudukan dengan batas-batas yang jelas atau wilayah tertentu dan dapat di lakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu.
    Contoh
    Survei Sosial Ekonomi Sosial (SUSENAS)
    Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
  7. Komposisi Penduduk
    Pengelompokkan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Kriteria yang di jadikan pedoman antara lain umur dan jenis kelamin,pekerjaan,tingkat pendidikan,pendapatan,agama dan kepercayaan, maupun ras dan jenis kesukuannya.
  8. Secara Umum 4 macam Komposisi penduduk
    Komposisi penduduk berdasarkan unsur biologi
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri fisik penduduk meliputi menurut umur dan jenis kelamin
    2. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Sosial
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan status sosial meliputi tingkat pendidikan,ras,agama dll.
  9. 3. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Geografi
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan daerah atau lingkungan tempat tinggal di mana penduduk tersebut menetap.contohnya pengelompokkan penduduk menurut desa-kota ,tingkat RT,RW,Kecamatan, atau komposisi penduduk berdasarkan administrasi tertentu
    4. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Ekonomi
    Pengelompokkan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
  10. 1. Komposisi penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin
    a. Pengelompokkan Menurut Umur
    Pengelompokkan menurut umur penduduk pada umumnya di lakukan menurut selisih umur 1 tahun(0,1,2,3,dst) atau lima tahun
    (0-4, 5-9, 10-14, 11-15, dst)
    3 golongan utama pengelompokkan penduduk menurut umur
    Golongan Muda (0 - 14 tahun)
    Golongan Dewasa (15 - 64)
    Golongan Tua (64 tahun keatas)
    • Usia Produktif = Usia seseorang yang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu Golongan Muda (0 - 14 tahun) dan Golongan Dewasa (15 - 64)
    • Usia Tidak Produktif = Usia seseorang yang belum atau tidak mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu, khususnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu Golongan Tua (64 tahun keatas)
  11. Angka Beban Ketergantungan ( Dependency Ratio)
    Angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan penduduk yang produktif
  12. b. Pengelempokkan Menurut jenis kelamin ( Sex Ratio )
    Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan.
     
  13. Piramida Penduduk
    Bentuk diagram yang menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
    Piramida Penduduk Ekspansif
    Piramida yang menggambarkan keadaan penduduk yang sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Piramida penduduk muda terjadi karena tingkat kelahiran yang tinggi di bandingkan tingkat kematian penduduk dan terjadi di Negara-Negara berkembang seperti Indonesia,India,Brazil,Argentina.
  14. 2. Piramida Statisioner
    Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif stabil atau tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang seimbang. Terjadi di negara negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
    3. Piramida Penduduk Konstriktif
    Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang cenderung mengalami penurunan atau tingkat kelahiran yang lebih rendah di bandingkan dengan tingkat kematian . Terjadi di negara negara Jerman,Belgia dan Swedia.
  15. Pertumbuhan Penduduk
    Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
    3 Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk
    Pertumbuhan penduduk termasuk cepat = bila pertumbuhan 2 % lebih dari jumlah penduduk tiap tahun
    Pertumbuhan penduduk termasuk sedang = bila pertumbuhan itu antara 1% - 2 %
    Pertumbuhan penduduk termasuk lambat = bila pertumbuhan itu antara 1% atau kurang
    4 komponen yang mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
    1. kelahiran (Natalitas)
    2. Kematian (Mortalitas)
    3. Imigrasi(Masuk)
    4. Emigrasi (Keluar)
  16. Faktor- faktor
    Anti-Natalitas
    Faktor - faktor Pro Mortalitas
    Pembatasan Umur Menikah
    Program Keluarga Berencana
    Pembatasan Tunjangan Anak
    Anak Merupakan Beban
    Kawin Usia Muda
    Tingkat Kesehatan
    Anggapan banyak anak rezeki
    Anak sebagai sandaran hari tua
  17. Faktor - Faktor Pro Natalitas
    Faktor- faktor Anti Natalitas
    Kawin Usia Muda
    Tingkat Kesehatan
    Anggapan banyak anak rezeki
    Anak sebagai sandaran hari tua
    Pembatasan Umur Menikah
    Program Keluarga Berencana
    Pembatasan Tunjangan Anak
    Anak Merupakan Beban
  18. Faktor-faktor Anti Mortalitas
    Faktor-faktor ProMortalitas
    Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
    Kurangnya Fasilitas kesehatan yang memadai
    Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas
    Adanya bencana alam yang memakan korban
    Terjadinya peperangan
    Fasilitas kesehatan yang memadai
    Lingkungan yang bersih dan teratur
    Ajaran agama yang melarang bunuh diri
    Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
  19. Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Incrase)
    Pertumbuhan Penduduk Total
    Selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
    T = (L – M)
    T = Pertumbuhan Penduduk
    L = Jumlah Kelahiran
    M = Jumlah Kematian
    Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total memperhitungkan Migrasi(Imigrasi Dan Emigrasi)
    T = (L – M ) + (I – E )
    T = Pertumbuhan Penduduk
    L = Jumlah Kelahiran
    M = jumlah Kematian
    I = Jumlah Imigrasi
    E = Jumlah emigrasi
  20. Rumus Menghitung pertumbuhan Penduduk
    Persamaan Seimbang ( The Balance Equation)
    Pt = Jumlah Penduduk Total
    Po = Jumlah penduduk pada tahun Tertentu
    B = Jumlah anak yang lahir hidup
    D = Jumlah anak yang lahir mati
    Mi = Jumlah Imigran
    Mo = Jumlah Emigran
    Pt = Po + (B – D) + (Mi – Mo)
  21. Angka Kelahiran Kasar
    (Crude Birth Rate/CBR)
    b. Angka Kelahiran Umum
    ( General Fertility Rate/GFR )
    Perbandingan antara jumlah kelahiran selama satu tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tiap 1000 penduduk
    B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun
    P = Population jumlah penduduk pada pertengahan tahun
    K = Konstanta(umumnya 1000)
    Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berumur 15 - 44 tahun atau 15 – 49 tahun
    B = Jumlah Kelahiran dalam 1 tahun
    Pf 15-44 / Pf 15-49 = Jumlah penduduk wanita berumur 15-44 atau 15-49 tahun pada pertengahan tahun
    K = Konstanta (Umumnya 1000)
    atau
    CBR =
    x 1000
  22. C. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur ( Age Specific Fertility Rate/ASFR)
    Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu
    X = umur wanita dalam kelompok tertentu, biasanya dengan interval 5 tahun(15-19,20-24,45-49)
    Bx = Jumlah kelahiran dalam kelompok x
    Px = banyaknya wanita dalam kelompok umur x
    K = konstanta (umumnya 1000)
  23. d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
    e. Angka kematian menurut kelompok umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
    Perbandingan antara jumlah penduduk yang meninggal selama 1 tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
    Dx = Jumlah kematian pada tahun x
    Px = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
    K = konstanta (Umumnya 1000)
    Jumlah kematian tiap 1000 penduduk pada kelompok umur tertentu
    X = kelompok umur tertentu dengan interval 5 tahun (0-4,5-9,10-14,...)
    Dx = Jumlah kematian kelompok umur x
    Px = Jumlah penduduk kelompok umur x
    K = konstanta (umumnya 1000)
  24. f. Angka kematian bayi( Infant Mortality Rate/IMR)
    Perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x .
    Do = Jumlah Kematian Bayi selama tahun x
    B = Jumlah Kelahiran Hidup Salama tahun x
    K = konstanta (umumnya 1000)
  25. g. Angka Migrasi Masuk(In Migration/Mi)
    H. Angka Migrasi Keluar (Out Migration/Mo)
    Jumlah penduduk pendatang (imigran) tiap 1000 penduduk tempat tujuan selama 1 tahun
    Mi = Angka Migrasi Masuk
    I = Jumlah Migrasi Masuk
    P = Jumlah penduduk daerah tujuan
    K = Konstanta(umumnya 1000)
    Jumlah penduduk keluar dari daerah tempat tinggalnya(emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun
    Mo = Angka Migrasi Keluar
    O = Jumlah Migrasi Keluar
    P = Jumlah penduduk daerah Asal
    K = Konstanta(umumnya 1000)
  26. i.Angka Migrasi netto(Net Migration/Mn)
    Selisih antara jumlah migrasi masuk dan jumlah migrasi keluar tiap 1000 penduduk dalam 1 tahun
    Mn = Angka Migrasi Netto
    Mi = Jumlah Migrati Masuk
    Mo = Jumlah Migrasi keluar
    P = Jumlah Penduduk
    K = Konstanta ( Umumnya 1000 )
  27. j. Proyeksi Penduduk
    Menghitung jumlah penduduk di masa yang akan datang
    Pt = Jumlah penduduk pada tahun akhir
    Po = Jumlah penduduk pada tahun Awal
    r = Laju pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
    t = Jangka tahun (Umumnya 10)
  28. k. Laju pertumbuhan Penduduk
    Angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umunya 10 ahun
    Cara dalam penghitungan Laju Pertumbuhan Penduduk
    Laju Pertumbuhan penduduk geometris
    Laju Pertumbuhan penduduk eksponensial
  29. 1. Laju Pertumbuhan penduduk geometris
    Pertumbuhan penduduk secara bertahap. Laju pertumbuhan penduduk ini hanya memperhitungkan pertumbuhan penduduk pada akhir tahun dari satu periode. Pertumbuhan penduduk geometris di sebut juga pertumbuhan berganda
    Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
    Po = Jumlah penduduk awal tahun
    r = Laju pertumbuhan penduduk
    t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun )
  30. 2. Laju Pertumbuhan Eksponensial
    Pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus menerus (continue)
    Pt = Jumlah penduduk akhir tahun
    Po = Jumlah penduduk awal tahun
    e = angka eksponensial (2,718282)
    r = tingkat pertumbuhan penduduk
    t = Jangka waktu ( umunya 1 tahun )
  31. L. Persebaran Dan Kepadatan Kepadatan Penduduk
    Persebaran atau distribusi Penduduk adalah Bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak
    Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah.
    Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
    1. Faktor fisiografis
    Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
    relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
    2.Faktor biologis
    Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
    disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
    3.Faktor kebudayaan dan teknologi
    Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
    keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
    dibandingkan dengan daerah terbelakang.
  32. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
    Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2
    2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata pendudukpetani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :
  33. Kepadatan Penduduk berdasarkan Sensus Penduduk 2010
  34. Pertumbuhan Penduduk Dunia
    Lihat
    World Population Data Sheet (WPDS) Tahun 2010
  35. Pertumbuhan Penduduk Dunia
  36. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
    Lihat
    Data Badan Pusat Statistik (DBPS)2010
  37. Sensus Penduduk Tahun 2010
  38. Sensus Penduduk Tahun 2010
  39. Kebijakan kependudukan di Indonesia
    3 Aspek kebijakan Kependudukan di Indonesia
    Kuantitas Penduduk
    a. Keluarga Berencana ( KB )
    Kualitas Penduduk
    a. Pendidikan
    b. Kesehatan
    Redistribusi penduduk
  40. 1. Kuantitas Penduduk
    • Program KB ( Keluarga Berencana )
    Tujuan KB :
    Menurunkan laju pertumbuhan penduduk
    Memperbaiki kesehatan ibu dan anak
    Mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, baik dalam pemberian makan, kesehatan,maupun pendidikan
    Memperbanyak kesempatan atau waktu, khususnya bagi wanita untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lain
  41. 2. Kualitas Penduduk
    Pendidikan
    Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia
    Biaya pendidikan mahal
    Tingkat pendapatan penduduk rendah
    Kesadaran masyarakat tentang pendidikan terutama di daerah pedesaan masih rendah
    Jumlah fasilitas pendidikan masih sedikit
  42. Upaya-upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
    Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun
    Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi tetapi kurang mampu
    Meningkatkan pembangunan sarana dan prasana pendidikan
    Menggalakan program kelompok belajar (kejar) paket A dan paket B
    Meningkatkan Kualitas Guru
  43. 2. Kesehatan
    Indikator Kualitas Kesehatan masyarakat
    Angka kematian bayi(Infant expentancy rate)
    Menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia sebelum mencapai usia 1 tahun tiap 1.000 bayi yang lahir hidup
    Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas maksimal usia seseorang yang dapat di capai sejak lahir sampai meninggal dunia
  44. Upaya Untuk meningkatkan kualitas kesehatan
    Meningkatkan kualitas gizi keluarga
    Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis
    Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
    Menyediakan prasana kesehatan
    Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
    Melaksanakan imunisasi secara gratis
  45. 3. Redistribusi Penduduk
    Suatu upaya untuk pemerataan jumlah penduduk dalam suatu wilayah atau negara
    Tujuan Transmigrasi
    Pemerataan penyebaran penduduk dan pembangunan ke seluruh wilayah
    Peningkatan kesejateraan, khususnya bagi para transmigran
    Peningkatan produksi dalam mengolah sumber daya alam yang tersedia di daerah baru
    Pengurangan kemiskinan dan pengangguran di daerah asal
    Peningkatan pertahanan dan keamanan nasional
  46. Berdasarkan Penyelenggaraannya transmigrasi di bedakan menjadi 5
    Transmigrasi Umum adalah Transmigrasi yang di selenggarakan dan di biayai oleh pemerintah
    Transmigrasi Spontan (Swakarya) adalah Transmigrasi yang dilakukan atas biaya sendiri
    Transmigrasi Bedol Desa adalah Transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat desa beserta perangkat desanya
    Transmigrasi sektoral adalah Transmigrasi yang diselenggarakan antardepartemen
    Transmigrasi lokal adalah Bentuk transmigrasi yang perpindahannya masih dala satu wilayah yang sempit, misalnya dalam lingkup Provinsi
  47. 3 daerah tujuan transmigrasi di Indonesia
    Wilayah I :
    Nangroe Aceh Darussalam,Riau,jambi,Sumatra Barat,Sumatra Selatan dan Bengkulu
    Wilayah II :
    Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan
    Wilayah III :
    Sulawesi Tenggara,Sulawesi Selatan dan Papua